Kamis, 21 Januari 2016

Mengapa Kuatir

Mengapa banyak orang menjadi khawatir? Salah satu pemicunya adalah tidak dapat mengendalikan diri untuk meyakini bahwa segala sesuatunya baik-baik saja. 
 
Khawatir akan keuangan, pekerjaan, keluarga, anak-anak, dan masa depan sudah menjadi makanan sehari-hari dalam hidup. Padahal, mencoba untuk tidak khawatir adalah salah satu resep hidup bahagia.

 
 
1st
Khawatir tidak mengubah apapun

Salah satu tindakan yang sia-sia adalah khawatir. Karena khawatir tidak akan menambah pundi-pundi uang di saat kekurangan, khawatir tidak akan membuat orang-orang yang kita sayangi merasa aman, dan khawatir tidak akan membuat kita kenyang. Ruginya, khawatir hanya akan merangsang kecemasan dalam diri kita yang justru tidak baik bagi kesehatan. Khawatir biasanya terjadi dalam pikiran yang tidak terkendali. Hati-hati, banyak penyakit malah berasal dari pikiran, lho!

2nd
Khawatir hanyalah untuk orang yang hidup di masa lalu

Bagi seseorang yang visioner, ia tidak akan mau membagi waktunya untuk khawatir berlebihan. Orang yang cenderung khawatir adalah orang yang tidak pernah menikmati hidupnya di masa kini karena terjebak pada rasa takut akan masa lalu dan masa mendatang. Pikirannya cenderung tertuju pada hal-hal menakutkan yang sudah terjadi dan hal-hal mengerikan yang belum terjadi. Hiduplah untuk hari ini, esok hari pasti memiliki kesusahannya sendiri.

3rd
Khawatir membuat tubuh tegang dan nafas pendek Gelisah terus menerus, cemas berlebihan hanya akan membuat reaksi tubuh menjadi kaku. Ketegangan tak terelakkan hingga nafas diburu pendek-pendek. Wah, bagaimana menjalani setiap hari seperti ini? Rasa syukur adalah tindakan yang paling tepat untuk menjalani setiap hari tanpa rasa takut. Redam kekhawatiran kita dengan melepaskan rasa syukur.

4th
Khawatir membuat kita selalu berasumsi negatif

Saking takutnya, orang yang suka khawatir seolah tak punya pandangan positif dalam menjalani aspek hidupnya. Asumsinya selalu negatif. Apa yang akan terjadi esok? Bagaimana kalau terjadi sesuatu? Apakah hasilnya begitu buruk? Akankah saya gagal? Adalah pertanyaan yang bersarang di benaknya. Yakinlah, saat kita berpikiran positif dan meyakini bahwa semua baik-baik saja, itulah yang akan terjadi. Kekhawatiran adalah masalah yang lebih besar daripada hal yang belum terjadi tersebut.
Ingatlah bahwa tanpa menanam padipun, burung di udara tetap bisa makan. Pandanglah alam semesta dan sekeliling kita, rasakanlah bahwa semesta ini saja masih dipelihara, mengapa kita yang lebih dari mereka harus khawatir?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar