Senin, 20 April 2015

Badai Pasti Berlalu



Alkisah, seorang bangsawan Jerman memiliki sebuah istana di perbukitan di tepi Sungai Rhein. Sebagai seorang pecinta musik, ia memasang beberapa kawat di antara dua menara di kuilnya dengan harapan bila angin bertiup akan menggetarkan kawat-kawat itu, sehingga menghasilkan sebuah musik yang indah.

Sayangnya, angin di tepi Sungai Rhein itu tidak menghasilkan suara sedikitpun.
Hingga pada suatu malam, terjadilah badai hebat di lembah itu. Badai yang dahsyat tersebut menempa bangunan istana bangsawan tadi. Bukan hanya itu, perbukitan di sekitarnya pun tampak berguncang.

Sang bangsawan membuka tirai jendela untuk melihat perkembangan badai
dan dalam keheranannya, ia mendengarkan alunan musik yang merdu. Kini, kawat-kawat itu berdesing bagaikan petikan senar gitar. Ternyata, kawat-kawat itu memerlukan badai untuk menghasilkan melodi yang merdu dan indah.


Demikian pula dalam kehidupan ini, terkadang kita membutuhkan badai untuk dapat mengekspresikan indahnya kehidupan. Badai yang datang dalam hidup kita menghasilkan musik yang merdu dan indah keluar dari diri kita. Asalkan, kita mampu meresponnya dengan benar.

Badai bisa membuat kita semakin kuat, dewasa, dan semakin bijak dalam menyikapi setiap permasalahan hidup. Bila badai datang dalam kehidupan kita, jangan jadikan sebuah alasan untuk meninggalkan Tuhan. Ketika kita tetap mengikuti proses dari Tuhan dan percaya kepada-Nya, maka badai pasti akan berlalu dan kita akan melihat apa yang Tuhan janjikan kepada kita secara luar biasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar