Senin, 09 Februari 2015

Guru dan Pencuri


Alkisah, pada suatu malam, Guru Zen Shichiri Kojun sedang membaca sutra ketika seorang pencuri masuk ke rumahnya dengan pedang yang tajam. Sambil menghunuskan pedangnya, pencuri itu berkata, “Uang atau mati.”

Tanpa rasa takut, Shichiri berkata, “Jangan ganggu aku! Ambillah sendiri uang itu, tuh ada di laci itu.” Lalu ia kembali pada bacaannya. Pencuri itu terkejut dengan reaksi tak terduga ini, namun ia meneruskan niatnya untuk mencuri. Sementara pencuri itu sedang sibuk mengambil uang, Guru Zen itu berhenti membaca dan memanggil pencuri itu, “Jangan diambil semua ya. Tinggalkan beberapa buat saya. Besok saya mau membayar pajak.”
Pencuri itu pun meninggalkan uang di laci dan siap untuk pergi. Tepat sebelum ia pergi, Guru Zen tiba-tiba berteriak padanya, “Kamu mengambil uang saya dan kamu tidak berterima kasih pada saya?! Itu sungguh tidak sopan!” 
Kali ini si pencuri benar-benar terkejut akan keberanian Guru Zen itu. Ia mengucapkan terima kasih kepada Guru itu dan melarikan diri. Pencuri itu kemudian mengatakan kepada teman-temannya bahwa ia begitu menghadapai ketakutan luar biasa dalam hidupnya.

Beberapa hari kemudian, si pencuri tertangkap dan mengaku, bahwa di antara banyak pencuriannya, salah satunya di rumah Shichiri itu. Ketika Guru Zen itu dipanggil sebagai saksi, ia berkata, “Tidak, orang ini tidak mencuri apapun dariku. Aku memberinya uang. Ia bahkan berterima kasih untuk itu.”

Pencuri itu sangat tersentuh, hingga ia memutuskan untuk bertobat. Setelah dibebaskan dari penjara, ia menjadi murid dari Guru itu. Bertahun-tahun kemudian, ia mencapai Pencerahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar