Sabtu, 26 April 2014

Nilai Manusia

"Saya dilahirkan oleh seorang ibu yang tidak dapat mendengar dan tidak dapat bicara, alias tunawicara dan tunarungu. Saya tidak tahu siapa ayah saya, apakah dia masih hidup atau sudah meninggal. Ia memperkosa ibu saya, jadi saya adalah anak yang tidak direncanakan. Saya dan ibu miskin sekali, sehingga pekerjaan pertama yang saya geluti adalah buruh kasar di pertanian kapas. Saya membenci keadaan saya, dan saya bahkan pernah merasa kecewa terhadap Tuhan. Saya tidak mengerti, untuk apa saya hadir di dunia ini. Saya merasa tidak berguna."

"Tapi suatu hari saya menyadari, tidak ada sesuatu pun yang akan tetap sama jika kita tidak menghendaki begitu," lanjutnya. "Suara hati saya mengatakan, ‘Kamu dapat memilih: mau tetap seperti ini atau mau keluar dari perasaan tidak berguna ini. Pilihan ada di tanganmu!' Jadi saya mulai bekerja dengan giat untuk mencari uang demi membiayai sekolah dan ibu saya. Saya terus bekerja keras dgn tekad baja dan akhirnya bisa meraih kesuksesan!"

"Saya ingin keadaan ini menjadi seperti apa? Lalu kita harus bekerja sendiri untuk mewujudkannya!" ujarnya.



Kemudian, sebuah senyuman mengembang saat dia berkata, "Nama saya Azie Taylor Morton. Saya sekarang berceramah di kampus ini, berdiri di sini sebagai Menteri Keuangan Amerika Serikat."

Itulah tadi kata-kata dari Azie Taylor Morton (1936-2003). Ia merupakan Menteri Keuangan Amerika Serikat pada periode 1977-1981, di bawah pemerintahan Presiden AS ke-39, James Earl "Jimmy" Carter, Jr.

Setiap orang adalah arsitek dari keberhasilannya sendiri.Nilai manusia, bukanlah bagaimana cara ia mati, tapi bagaimana cara ia hidup. Bukan tentang apa yang telah ia peroleh, tapi lebih kepada apa yang telah ia berikan. Bukan apa pangkatnya, tapi apa yang telah di perbuat dengan "tugas" yang diberikan padanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar