Sabtu, 26 Juli 2014

Bekas Lubang Paku


Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah 

Hari pertama anak itu telah melakukan 48 pake ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memaku pake ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahukan ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya.

Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar.
“Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya”


Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu dan perbuatanmu meninggalkan bekas seperti lubang ini di hati orang lain”

Sahabat sekalian, dalam pergaualan sehari-hari atau bahkan di dunia maya ini sekalipun, kita mungkin pernah marah, memaki atau berkata-kata yang “pedas”. Hal ini bias menimbulkan lubang bekas paku seperti kisah tersebut diatas.

Oleh karena itu, dihari yang fitri ini, marilah kita menambal lubang-lubang bekas paku tersebut untuk kehidupan kedepan yang lebih baik lagi. Tak lupa Saya ucapkan :

”Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum minal aidin wal faidzin”

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1435 H. Mohon Maaf Lahir dan Bathin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar