Senin, 04 April 2016

Ketidakpastian Bisa Lebih Membuat Stres Daripada Rasa Sakit

Riset yang dipublikasi di jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa mengetahui sesuatu yang buruk akan terjadi ternyata dampaknya lebih baik daripada tak tahu sama sekali. Ketika seseorang dihadapkan pada sebuah kondisi yang tak tentu dan cemas karenanya, stres yang menumpuk bisa lebih besar dari stres akibat mengetahuinya.

Hal ini ditemukan para ilmuwan di University College London, Inggris, yang melakukan eksperimen kepada 45 partisipan. Dengan simulasi permainan partisipan diminta untuk memilih batu-batu virtual secara acak yang beberapa di antaranya tersembunyi ular.

Tujuan dari permainan adalah agar partisipan mengira-ngira batu mana yang ada ularnya. Bila batu yang dipilih kebetulan ada ular maka sebuah sengatan listrik akan dialirkan untuknya.

Permainan dirancang agar semakin tinggi tingkat kesulitannya maka semakin tinggi pula tingkat ketidakpastian yang ditimbulkan. Selama bermain partisipan juga diukur tingkat stresnya oleh peneliti lewat pelebaran pupil, keringat, dan laporan langsung dari partisipan sendiri.

"Hasilnya ternyata jauh lebih buruk ketika Anda tidak tahu kapan Anda akan mendapatkan sengatan listrik daripada saat Anda tahu pasti. Kami melihat ada efek psikologikal yang sama: orang jadi berkeringat lebih banyak, pupilnya melebar lebih besar semakin kondisinya tak pasti," kata pemimpin studi Archy de Berker seperti dikutip dari Medical News Today pada Kamis (31/3/2016).

Respon stres yang diberikan partisipan karena ketidakpastian disebut peneliti bahkan lebih besar dari respon stres sakit akibat disetrum itu sendiri.

Peneliti mengatakan hal ini kemungkinan berhubungan dengan evolusi. Ketika manusia jaman dulu dihadapkan dengan situasi darurat yang penuh ketidakpastian, respon stres bisa membantu individu untuk bertahan hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar