Alkisah, beberapa pelaut berangkat untuk melaut dengan kapal layar mereka. Salah satu dari mereka membawa monyet peliharaannya untuk menemani dalam perjalanan panjang.
Ketika mereka berada jauh di tengah laut, badai yang mengerikan membuat kapal mereka terbalik. Semua orang jatuh ke laut, dan monyet itu yakin bahwa ia akan tenggelam. Tiba-tiba lumba-lumba muncul dan mengangkatnya.
Mereka segera mencapai pulau dan monyet itu turun dari punggung lumba-lumba. Lumba-lumba bertanya kepada monyet, “Apakah kau tahu tempat ini?”
Monyet menjawab, “Ya, saya tahu. Bahkan, raja pulau tempat ini adalah teman terbaik saya. Apakah kau tahu bahwa saya seorang pangeran?”
Mengetahui bahwa tidak ada yang tinggal di pulau itu, lumba-lumba itu berkata, “Wah, wah, jadi kau seorang pangeran! Sekarang Kau bisa menjadi seorang raja!”
Monyet bertanya, “Bagaimana saya bisa menjadi seorang raja?”
Lumba-lumba itu mulai berenang menjauh, sambil menjawab, “Itu mudah! Karena kau adalah satu-satunya makhluk di pulau ini, maka kau secara tidak langsung akan menjadi raja!”
Ketika mereka berada jauh di tengah laut, badai yang mengerikan membuat kapal mereka terbalik. Semua orang jatuh ke laut, dan monyet itu yakin bahwa ia akan tenggelam. Tiba-tiba lumba-lumba muncul dan mengangkatnya.
Mereka segera mencapai pulau dan monyet itu turun dari punggung lumba-lumba. Lumba-lumba bertanya kepada monyet, “Apakah kau tahu tempat ini?”
Monyet menjawab, “Ya, saya tahu. Bahkan, raja pulau tempat ini adalah teman terbaik saya. Apakah kau tahu bahwa saya seorang pangeran?”
Mengetahui bahwa tidak ada yang tinggal di pulau itu, lumba-lumba itu berkata, “Wah, wah, jadi kau seorang pangeran! Sekarang Kau bisa menjadi seorang raja!”
Monyet bertanya, “Bagaimana saya bisa menjadi seorang raja?”
Lumba-lumba itu mulai berenang menjauh, sambil menjawab, “Itu mudah! Karena kau adalah satu-satunya makhluk di pulau ini, maka kau secara tidak langsung akan menjadi raja!”
Mereka yang berbohong dan membanggakan diri mungkin akan berakhir dalam kesulitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar