Senin, 12 Oktober 2015

Arti Kehidupan di Balik Proses Metamorfosis Ulat Jadi Kupu-Kupu


Setiap makhluk pasti menjalani proses kehidupannya masing-masing. Kita sudah memiliki jalan hidup yang harus kita lalui. Setiap saat jadi waktu untuk terus berproses dan bermetamorfosis ke arah yang lebih baik. Tak jarang untuk menjadi sosok yang lebih baik, kita harus berkorban dan berjuang sendiri.

Bercermin dari proses metamorfosis ulat jadi kupu-kupu, ada arti kehidupan yang begitu indah yang bisa kita petik. 

Sahabat, saat ini mungkin Anda sedang merintis sesuatu. Mungkin Anda sedang berjuang seorang diri. Anda sedang berada di titik kritis di mana Anda hanya bisa mengandalkan diri Anda sendiri. Anda tak lagi bisa bergantung pada orang lain. Segala sesuatunya harus Anda tangani seorang diri. Apapun yang sedang Anda perjuangkan saat ini, jangan berhenti atau menyerah sebelum Anda benar-benar sampai di garis akhir. Sebelum jadi kupu-kupu cantik, Anda harus rela jadi ulat dan kepompong dalam waktu yang tidaklah singkat.


Sebelum jadi kupu-kupu cantik dan indah, Anda seringkali harus mengalami berbagai hal tak menyenangkan. Anda harus melalui fase perubahan dan metamorfosis yang tidaklah mudah. Tapi semua itu tetap harus Anda jalani demi bisa jadi sosok yang lebih baik.
 
Sahabat, jika saat ini hidup Anda terasa begitu berat, anggaplah saat ini Anda sedang dalam fase kepompong. Di fase kepompong ini, Anda benar-benar harus bisa berjuang dan bertahan. Untuk menjadi sosok yang lebih baik dan indah, Anda harus menjalani proses sebagai kepompong. Fase kepompong ini bisa berlangsung dengan waktu yang bervariasi. Bisa dalam hitungan minggu, bulan, bahkan sampai tahunan. Di fase ini, Anda sedang dipersiapkan untuk sebuah perubahan besar-besaran. Sel-sel larva mulai berubah membentuk sayap, kaki, mata, dan bagian tubuh lainnya. Kerahkan saja semua tenaga dan energi yang Anda punya. Bertahanlah dan teruslah berjuang. Nanti jika saatnya sudah sempurna, Anda pasti bisa terbang bebas lepas ke angkasa luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar