Kamis, 09 Juli 2015

Bellboy Hotel dan Mobil Roll-Royce

Seorang pemuda miskin bekerja sebagai bell boy di sebuah hotel berbintang di Kowloon. Suatu saat ia melihat sebuah Roll-Royce parkir di depan sebuah dealer. Pemuda tersebut penasaran ingin tahu di dalamnya dan ia pun nekad masuk dan duduk di mobil supermewah tersebut sembari membayangkan ia bisa stir mobil keren tersebut. 
 
Sementara ia ada di dalam mobil sambil pegang stir, muncul pemilik Dealer dan berkata, "Apa yang kamu lakukan? Tutup kembali mobil itu. Orang seperti kamu tidak akan pernah merasakan duduk di dalam Roll-Royce".

Betapa pemilik dealer tersebut sangat merendahkan si pemuda. Hinaan itu membekas dan ia selalu mengingatnya.

Benarkah orang seperti dia tidak akan pernah naik Roll-Royce?

Pemuda itu tidak cengeng, dan hinaan itu ia anggap sebagai motivasi baginya dan membuat ia semangat dalam bekerja. Sampai suatu saat, ada casting film tahun 1980 dan pemuda ini berhasil lulus jadi pemeran utama.

Filmnya langsung meledak terkenal seluruh dunia, "The Bund". Bukan itu saja, film-film berikutnya "God of The Gambler", "Gangland Boss" "Better Tommorrow 1, 2 & 3", "The Killer" hingga "Crouching Tiger Hidden Dragon"dll juga meledak. Dan dalam sekejap ia jadi Bintang muda pujaan jutaan fansnya.

Pria tersebut adalah Bintang Terkenal : CHOW YUN FAT

Sekarang Chow Yun Fat adalah salah satu aktor terkaya di Asia. Ia sudah memiliki segalanya, Uang, rumah mewah dan juga mobil impiannya, Roll-Royce, jumlahnya bukan 1 tapi 5 buah Roll-Royce. Ambisinya membeli 5 buah mobil Roll-Royce itu hanya untuk membuktikan pada pemilik Roll Royce yang dulu menghinanya, bahwa ia ternyata bisa juga memiliki Roll Royce.

Sahabatku,
Hinaan terkadang datang dalam kehidupan kita, baik kehidupan sosial bermasyarakat kita dengan orang yang lebih dalam hidupnya. Terkadang hinaan/ cercaan itu tidak disengaja terucap dari mulut yang dengan enaknya mengucap kata-kata yang meremehkan dan merendahkan lawan bicaranya, dengan maksud bersenda gurau kepada kawan dekatnya. Namun adapula yang memang dengan sengaja mengucap kata-kata yang tidak seharusnya diucapkan dikarenakan emosi yang sudah meluap-luap ataupun tingkatan yang lebih tinggi kepada yang rendah, biasanya dengan enteng mengucap kata-kata yang menyakitkan hati seseorang.

Lalu, bagaimanakah kita mengambil sikap dari semua ini?, dalam keadaan yang terpojok biasanya kita pun ikut terbawa arus emosi yang deras apabila keduanya dalam keadaan yang sulit untuk mengontrol emosi masing-masing. Mungkin, walaupun kita sedang bercanda dengan kawan dekat kita, kawan tersebut menghina dan meremehkan kita terlalu dalam, kita pun akan emosi dan marah, akhirnya menimbulkan petengkaran bahkan putusnya tali persahabatan yang sudah lama terjalin.

Bagaimana cara mengatasinya? Kuncinya adalah kesabaran yang ada dalam diri kita, bersabar dan bersabarlah, terima hinaan apa yang sedang kita dengarkan walaupun itu pahit untuk didengar, karena bila kita membalas hinaan yang di lontarkan kepada kita, tidak akan menjadikan hinaan itu bermanfaat bagi diri kita, justru akan menjadikan keributan bahkan perkelahian.

Berpikirlah positip dengan menjadikan suatu hinaan pada diri kita motivasi bagi diri, biasanya orang menghina itu menyebutkan hal-hal yang kurang baik atau kekurangan pada diri kita, kalau memang itu adanya…terimalah dengan lapang dada, dan hati yang sejuk, karena tidak secara langsung kita sedang terintrospeksi pada diri kita, kenapa?, karena biasanya manusia itu lebih cenderung sulit untuk mengintrospeksi diri, tetapi lebih senang menyebutkan hal yang tidak baik kepada orang lain.

Dengan kesabaran kita ubah hinaan menjadi kekuatan yang tangguh pada diri kita, buktikan bahwa kita mampu untuk merubah kekurangan dan kejelekan kita, buktikan kita mampu untuk merubah hinaan menjadi guru yang menjadikan kita orang yang patut di hargai, buktikan kita mampu untuk mengubah hinaan menjadikan diri kita bangkit dan tegar dalam kehidupan. Tidak selamanya hinaan itu dapat merobek hati kita dan tidak selamanya hinaan itu menjadikan kita orang yang terhina dan nista di muka bumi ini. Asahlah kesabaran pada diri kita, jadikan sabar sebagai penuntun hidup kita setelah Allah SWT dan Al Quran sebagai penuntun yang utama.

Terhina bukan berarti mati, terhina bukan berarti rendah, dan terhina bukan berarti segala-galanya kelemahan & kekurangan, tetapi jadikanlah hinaan itu motivasi kita untuk maju dan maju, tersenyumlah bila hal itu terjadi pada diri kita.

Sahabatku,
Pengalaman hidup dan pencapaian Chow Yun Fat dalam kisah di atas merupakan sebuah inspirasi nyata bagi kita semua. Tak peduli siapapun kita, asalkan punya impian, keyakinan, fokus, tekad yang kuat, kerja keras dan menjadikan hinaan orang lain sebagai cambuk untuk lebih berprestasi, maka impian setinggi apapun akan bisa kita wujudkan, Insya Allah.

Tentu saja sebagai seorang muslim, selain fokus dan kerja keras, jangan lupa ditambah dengan DOA kepada Yang Maha Kuasa atas seluruh Alam ini, Allah Swt, dan tawakkal hanya kepadaNya. (Imam Puji H)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar