Senin, 02 Maret 2015

Rahasia Kebahagiaan

Seorang pedagang mengirim anaknya untuk mempelajari Rahasia Kebahagiaan dari orang bijak. Pemuda itu berjalan melalui padang gurun selama empat puluh hari sampai ia mencapai sebuah kastil yang indah di atas gunung. Hiduplah dengan orang bijak yang dicari pemuda itu.

Orang bijak berbicara dengan setiap orang, dan pemuda itu harus menunggu selama dua jam sampai tiba waktunya untuk mendengarnya.

Dengan kesabaran yang cukup, ia mendengarkan dengan penuh perhatian alasan kunjungan anak itu, tetapi mengatakan bahwa pada saat itu ia tidak punya waktu untuk menjelaskan kepadanya Rahasia Kebahagiaan.

Dia menyarankan bahwa pemuda berjalan-jalan di sekitar istananya dan kembali dalam waktu dua jam.

"Namun, saya ingin bertanya padamu," tambahnya, menyerahkan anak sendok teh, di mana ia menuangkan dua tetes minyak. "Sementara Anda berjalan, membawa sendok ini dan jangan biarkan minyak tersebut tumpah."

Pemuda itu mulai memanjat dan menuruni tangga istana, selalu menjaga matanya tertuju pada sendok. Pada akhir dua jam ia kembali ke hadapan orang bijak.


"Jadi," tanya orang bijak, "apakah engkau melihat permadani Persia yang tergantung di ruang makan saya? Apakah engkau melihat taman yang dibuat tukang kebun sepuluh tahun yang lalu? Apakah engkau melihat perkamen indah di perpustakaan saya?"

Malu, pemuda mengaku bahwa ia telah melihat apa-apa. Satu-satunya kekhawatiran itu tidak menumpahkan tetes minyak yang orang bijak telah dipercayakan kepadanya.

"Jadi, kembalilah dan melihat keajaiban dunia saya," kata orang bijak. "Engkau tidak bisa mempercayai seseorang, kalau Engkau tidak tahu rumahnya."

Sekarang, dengan merasa lebih nyaman, pemuda mengambil sendok dan berjalan lagi melalui istana, kali ini memperhatikan semua karya seni yang tergantung dari langit-langit dan dinding. Dia melihat kebun, pegunungan di sekitar istana, kelezatan bunga, rasa yang masing-masing karya seni ditempatkan di ceruk. Kembali ke orang bijak itu, ia melaporkan secara rinci semua yang ia lihat.

"Tapi di mana dua tetes minyak yang saya dipercayakan kepada Anda?"
tanya orang bijak.

Melihat ke bawah di sendok, pemuda menyadari bahwa ia telah menumpahkan minyak.

"Yah, itu adalah satu-satunya saran saya harus memberikan," kata bijak dari orang bijak. "Rahasia kebahagiaan terletak dalam melihat semua keajaiban dunia dan tidak pernah melupakan dua tetes minyak di sendok."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar