Seorang anak laki-laki bertanya pada kakeknya ketika dilihatnya kakeknya membisikkan sesuatu untuk dirinya sendiri sebelum tidur.
“Kakek, apa yang kau bisikkan?” tanya anak laki-laki itu.
“Saya meletakkan pikiran di hati,” kata kakek.
Anak laki-laki itu terkejut. “Apa artinya?” ia kembali bertanya.
Kakek yang bijaksana itu berkata kepada anak laki-laki itu, “Saya tidak ingin bertengkar dengan seorang tetangga yang mengecewakan saya, tapi saya tidak tahu bagaimana harus bersikap. Jadi saya akan menempatkan pikiran saya pada hati dan pergi tidur. Dan di pagi hari berikutnya hati akan memberitahu saya apa yang harus dilakukan.”
“Hati tahu dari mana?” tanya anak laki-laki itu kepada kakeknya.
“Hati tahu segalanya, saya belajar itu dari semua hidup saya. Dan saya dapat menyarankan kepadamu, ketika mencari jawaban atas pertanyaan yang sulit, ketika ada sesuatu yang tidak jelas, menaruh pikiran positif pada hati sebelum tidur, dan keesokan paginya jawaban akan dibukakan untukmu. Lakukan saja dengan imanmu.”
“Kakek, apa yang kau bisikkan?” tanya anak laki-laki itu.
“Saya meletakkan pikiran di hati,” kata kakek.
Anak laki-laki itu terkejut. “Apa artinya?” ia kembali bertanya.
Kakek yang bijaksana itu berkata kepada anak laki-laki itu, “Saya tidak ingin bertengkar dengan seorang tetangga yang mengecewakan saya, tapi saya tidak tahu bagaimana harus bersikap. Jadi saya akan menempatkan pikiran saya pada hati dan pergi tidur. Dan di pagi hari berikutnya hati akan memberitahu saya apa yang harus dilakukan.”
“Hati tahu dari mana?” tanya anak laki-laki itu kepada kakeknya.
“Hati tahu segalanya, saya belajar itu dari semua hidup saya. Dan saya dapat menyarankan kepadamu, ketika mencari jawaban atas pertanyaan yang sulit, ketika ada sesuatu yang tidak jelas, menaruh pikiran positif pada hati sebelum tidur, dan keesokan paginya jawaban akan dibukakan untukmu. Lakukan saja dengan imanmu.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar