Jumat, 04 Juli 2014

Belajar dari Karakter Pemain Biola.


Suzuki Violin School memiliki cara yang unik saat melatih murid-muridnya bermain violin. Pelajaran pertama yg diberikan kpd anak-anak yang berusia 2-4 tahun berupa latihan untuk berdiri dengan benar. Barulah setelah itu masuk pelajaran kedua, mereka diajarkan untuk membungkukkan badan (take a bow).

Ketika salah satu orangtua murid bertanya tentang metode yang unik ini, sang guru menjawab, "Jika anak-anak hanya main biola dan berhenti, orang bisa lupa untuk menunjukkan rasa hormatnya. Tetapi jika anak-anak membungkukkan badan, para penonton akan bertepuk tangan. Tepuk tangan adalah motivasi terbaik untuk membuat anak-anak merasa senang dengan penampilannya dan ingin memberi yang terbaik."

Pelajaran penting untuk kita dari cerita diatas adalah, jangan pernah abaikan pentingnya memberi hormat kepada orang lain. Menunjukkan sikap hormat dengan tulus kepada pemimpin/atasan, suami/istri dan anak-anak, rekan kerja, bawahan dan relasi, adalah salah satu langkah untuk mencapai prestasi terbaik kita, karena hal tersebut akan membangun atmosfir positif.  Penghargaan dari orang lain adalah motivator yang terbaik.

Sebagai atasan, penghargaan dan sikap hormat Anda kepada bawahan akan membuat mereka lebih bersemangat untuk memberi yang terbaik, dan pada gilirannya juga menghormati dan menghargai anda.


Jika anda sebagai bawahan, sikap hormat kepada rekan dan atasan adalah sebuah kewajiban karena akan mendukung kesuksesan anda.

Kecakapan bicara, kemampuan manajerial, kerjasama, bahkan strategi bisnis seringkali juga butuh adanya sikap hormat dan menghargai orang lain.

Bagaimanakah iklim/atmosfir di tempat kerja anda? Tanamkan sikap saling menghargai.
Cara terbaik adalah, jangan menunggu orang lain, Anda-lah yang harus memulainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar