Senin, 24 Maret 2014

6 Alasan Orang yang Menyenangkan Lebih Sukses

Orang yang menyenangkan dapat menginspirasi loyalitas di antara rekan kerja dan bahkan menumbuhkan semangat kerja dalam team

Dalam jangka panjang, orang-orang yang menyenangkan akan menang di atas orang-orang yang tidak. Keberadaan orang tipe ini sendiri dinilai dapat menginspirasi loyalitas di antara rekan-rekan mereka, bahkan menumbuhkan semangat dalam kerja tim.

Memang, keterampilan dan kualitas tetap dibutuhkan dalam sebuah pekerjaan. Namun, ketika membuat keputusan untuk merekrut pekerja baru banyak manajer dan eksekutif yang menginginkan orang-orang yang "menyenangkan" di tim mereka. Tak jarang, orang-orang tipe ini pun lebih sukses daripada yang lainnya. Berikut ini 6 alasan mengapa orang yang menyenangkan lebih sukses. 

1. Tidak ada ego.  Orang-orang tipe ini cenderung tidak memiliki ego, atau jika ya, kadarnya lebih sedikit. Tentu saja ini bisa membuat banyak orang menyukai orang dengan tipe ini. Toh, tidak ada satupun yang menyukai orang egois.

2. Mereka cenderung mengangkat orang lain.  Orang yang "menyenangkan" cenderung gemar "mengangkat" orang lain. Mereka memuji, berbagi dan menikmati kesuksesan orang lain, dan menghargai orang lain. 

3. Mereka membuat kita merasa santai. Orang yang kurang-menyenangkan cenderung membuat sekitarnya stres, tegang, bahkan tak jarang memicu pertengkaran. Hal-hal ini dinilai tidak menyenangkan.

4. Kita cenderung ingin melakukan hal-hal dengan orang yang kita sukai.  "Semuanya sama, orang cenderung melakukan hal-hal dengan orang yang mereka sukai," ungkap Jeffrey Gitomer dalam The Little Red Book of Selling. Hal ini tidak hanya dikhususkan bagi orang-orang dengan bidang seputar penjualan. Ini berlaku untuk semua hubungan-internal dan bahkan sosial. Menjadi orang yang "menyenangkan" adalah salah satu cara membuka peluang untuk disukai banyak orang.

5. Sikap positif mendatangkan hal positif, begitu pula sikap negatif.  Ini adalah sebuah teori sederhana. Sikap positif akan mendatangkan hal positif. Sementara itu, sebaliknya.

Sebuah sikap negatif seseorang, bahkan jika itu tidak ditujukan pada kita, membuat kita ingin menghindari orang tersebut. Berbalikan dengan hal tersebut, sikap positif dapat mengundang respon positif dari banyak orang.

6. Orang yang menyenangkan memiliki sifat inklusif dan karena itu, mereka selalu diikutsertakan.  Mereka tidak menjadi inklusif semata-mata karena takut, melainkan karena mereka tergolong orang yang murah hati dan gemar mencari kebahagiaan dengan bergabung bersama yang lainnya. (Huffingtonpost)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar