Sabtu, 22 Februari 2014

Melawan Kesedihan Dari Dalam Diri

Kesedihan dan depresi bukan cuma mencuri kebahagiaan hidup tapi juga menyebabkan tubuh mudah jatuh sakit. Jangan biarkan berlarut-larut, Anda bahkan bisa memberdayakan diri untuk bangkit dari depresi.


Neurotransmiter, termasuk endorfin, serotonin, dan dopamin, adalah pengirim pesan otak yang mengatur mood, konsentrasi, motivasi, dan emosi lainnya. Obat-obatan antidepresan biasanya bekerja untuk meningkatkan sirkulasi neurotransmiter ke area otak yang menyebabkan depresi.

Dengan memahami bagaimana kerja zat-zat kimia penyampai pesan otak tersebut kita bisa memanfaatkannya untuk melawan depresi. Bahkan tanpa obat. Berikut ini adalah zat kimia penyampai pesan ke otak kita.

1st
ENDORFIN
Tubuh akan dibanjiri hormon ini setelah kita berolahraga. Tubuh memang mengeluarkan hormon ini saat kita berada dalam tekanan emosional atau fisik.

Kita bisa meningkatkan produksi endorfin dengan berbagai cara, antara lain berolahraga aerobik intensitas sedang, tertawa lepas, serta mengasup cokelat.



2nd
SEROTONIN
Kerja neurotransmiter ini adalah mengatur tidur, mengurangi nyeri, dan meningkatkan mood. Saat kadar serotonin dalam tubuh rendah maka kita lebih mudah mengalami depresi bahkan rasa putus asa sampai ingin bunuh diri.

Bagaimana cara meningkatkan serotonin? Pertama adalah berpikir bahagia, banyak berjalan-jalan di udara terbuka, serta melalui makanan. Tubuh akan mengubah asam amino triptophan menjadi serotonin. Karena itu konsumsi makanan yang mengandung triptophan seperti susu, kacang-kacangan, atau beras merah.

3th
DOPAMIN
Neurotransmiter ini dikaitkan dengan motivasi dan pusat kesenangan di area otak yang membantu kita melawan gejala depresi seperti kecemasan serta berkurangnya minat.

Kerja dopamin bisa ditingkatkan dengan cara melakukan hal-hal yang membuat hati senang, misalnya mendengarkan musik favorit, mengonsumsi makanan yang disukai, serta memperbaiki pola hidup. Kurang istirahat, merokok, sering mengasup makanan yang banyak mengandung gula, serta stres, akan mengurangi kadar dopamin dalam tubuh. Sumber : everyday healht/kompas

2 komentar:

  1. Assalamualaikum Kang... sukses selalu yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. waalaikum salam, aamiin ... makasih mbak
      Sehat? jarang online/updates di blognya

      Hapus