Suatu hari seorang gadis berusia 13 tahun bertanya pada
ayahnya, “Apa yang akan ayah hadiahkan kepada saya ketika saya berulang tahun yang
ke-17 nanti?”
Sang ayah menjawab, “Wah, ayah belum tahu, masih jauh
harinya Nak, masih banyak waktu untuk memikirkan hal itu.”
Ketika gadis itu berusia 16 tahun, suatu hari ia mendadak
pingsan, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Dokter keluar dari ruang darurat dan mengatakan kepada
ayahnya bahwa jantungnya rusak dan mungkin hidupnya tidak lama lagi...
Sang ayah menghampiri tempat anaknya berbaring.
Anaknya yang tumbuh remaja itu bertanya, “Ayah, apa yg
dokter katakan, apakah saya akan mati?”
Sang ayah menjawab sambil menangis, “Tidak, kau akan
hidup.”
Anak gadis itu bertanya, “Bagaimana kau bisa yakin,
ayah?”
Ayahnya berdiri dan keluar, sambil menjawab dari balik
pintu sambil menahan turunnya airmata , “Aku tahu dan aku sangat yakin itu.”
Sang Ayah dalam beberapa hari tak terlihat ke Rumah Sakit
dan Anak gadis itu tepat berusia 17 tahun ketika kondisinya sudah mulai pulih dan
diperbolehkan pulang. Sesampainya di rumah ia menemukan sepucuk surat di tempat
tidurnya.
Dalam surat tersebut tertulis:
“Putriku yang tercinta,
jika kau membaca surat ini berarti semuanya telah berjalan dengan baik. Sesuai
dengan apa yang ayah harapkan. Pernah suatu hari kau bertanya padaku, apa yg
akan aku hadiahkan padamu saat kau berulang tahun yang ke-17.
Saat itu aku tidak tahu harus menjawab apa, tapi sekarang
yang telah ayah berikan padamu adalah jantungku, jangan kamu bersedih karena
ayah juga ga bisa hidup lama lagi sebab ayah sudah terkena kanker paru-paru yang
sangat akut, sekarang jagalah ibumu yang juga sudah sakit-sakitan.”
Anak itu hanya bisa menangis, dan mengenang begitu
besar kasih ayah akan dirinya, sehingga ia rela menghadiahkan jantungnya
sendiri, agar melalui pengorbanannya agar ia tetap bisa hidup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar