Senin, 01 April 2013

Tak Perlu Obat Untuk Turunkan Kadar Kolesterol

Makanan Penurun Kolesterol
Memiliki kadar kolesterol yang tinggi tentunya buruk bagi kesehatan kita. Tapi ternyata kita bisa menurunkan kadar kolesterol tanpa bantuan obat-obatan.

Menurut studi yang baru dipublikasikan dalam Journal of the American Medical Association, pasien yang memiliki kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat yang tinggi (lebih dari 158 mg/dL) berhasil menurunkan tingkat LDL mereka hingga 14 persen selama enam bulan.
Hebatnya hal tersebut berhasil dilakukan hanya dengan mengonsumsi makanan penurun kadar kolesterol.

Dibandingkan dengan diet standar rendah lemak yang biasa dilakukan untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, mengonsumsi makanan penurun kadar kolesterol lebih efektif hingga tiga kali lipat.
Lalu makanan apa saja yang efektif menurunkan kadar kolesterol jahat? Menurut Dr. David Jenkins dari University of Toronto, Kanada terdapat empat makanan utama yang mampu menurunkan kadar kolesterol, yaitu minyak dari tumbuhan atau sterols seperti margarine, serat viscous termasuk havermut, jelai (barley) dan psyllium, kemudian kacang-kacangan serta kedelai.

Menurut Jenkins kebanyakan orang, tak membutuhkan begitu banyak usaha keras untuk mengonsumsi makanan tersebut. Mereka cukup mengonsumsi sereal havermut atau psyllium saat sarapan kemudian menggantikan susu sapi dengan susu dari kedelai.

Riset yang dilakukan di Kanada pada 345 partisipan ini mensimulasikan kondisi nyata sehari-hari subyek penelitian.
Alih-alih memberikan makanan yang harus dimakan untuk meneliti dampak penurunan tingkat LDL, tim peneliti memberikan konseling bagaimana memilih serta berbelanja makanan yang tepat serta bagaimana mengaplikasikannya dalam konsumsi harian.

Ke-345 partisipan tersebut dibagi dalam tiga grup. Grup pertama mendapatkan sesi konseling sebanyak dua kali dalam waktu 40-60 menit selama enam bulan.

Sementara itu grup kedua mendapatkan konseling tujuh kali dalam waktu enam bulan. Grup ketiga atau grup kontrol mendapatkan tips bagaimana mengonsumsi makanan dengan lemak tak jenuh.
Di akhir bulan keenam, dua grup pertama mendapatkan penurunan LDL rata-rata 25 mg/dL dibandingkan grup kontrol yang hanya mengalami penurunan 8 mg/dL.

Keberhasilan dua grup yang mendapatkan konseling menunjukkan kalau perubahan pola makan bisa dilakukan setelah menjalani dua kali sesi pertemuan.

Sumber : Time/BeritaSatu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar