Makanan Penurun Kolesterol |
Memiliki kadar kolesterol yang tinggi
tentunya buruk bagi kesehatan kita. Tapi ternyata kita bisa menurunkan
kadar kolesterol tanpa bantuan obat-obatan.
Menurut studi yang baru dipublikasikan dalam Journal of the American
Medical Association, pasien yang memiliki kadar kolesterol LDL atau
kolesterol jahat yang tinggi (lebih dari 158 mg/dL) berhasil menurunkan
tingkat LDL mereka hingga 14 persen selama enam bulan.
Hebatnya hal tersebut berhasil dilakukan hanya dengan mengonsumsi makanan penurun kadar kolesterol.
Dibandingkan dengan diet standar rendah lemak yang biasa dilakukan
untuk menurunkan kadar kolesterol jahat, mengonsumsi makanan penurun
kadar kolesterol lebih efektif hingga tiga kali lipat.
Lalu makanan apa saja yang efektif menurunkan kadar kolesterol jahat?
Menurut Dr. David Jenkins dari University of Toronto, Kanada terdapat
empat makanan utama yang mampu menurunkan kadar kolesterol, yaitu minyak
dari tumbuhan atau sterols seperti margarine, serat viscous termasuk
havermut, jelai (barley) dan psyllium, kemudian kacang-kacangan serta
kedelai.
Menurut Jenkins kebanyakan orang, tak membutuhkan begitu banyak usaha
keras untuk mengonsumsi makanan tersebut. Mereka cukup mengonsumsi
sereal havermut atau psyllium saat sarapan kemudian menggantikan susu
sapi dengan susu dari kedelai.
Riset yang dilakukan di Kanada pada 345 partisipan ini mensimulasikan kondisi nyata sehari-hari subyek penelitian.
Alih-alih
memberikan makanan yang harus dimakan untuk meneliti dampak penurunan
tingkat LDL, tim peneliti memberikan konseling bagaimana memilih serta
berbelanja makanan yang tepat serta bagaimana mengaplikasikannya dalam
konsumsi harian.
Ke-345 partisipan tersebut dibagi dalam tiga grup. Grup pertama
mendapatkan sesi konseling sebanyak dua kali dalam waktu 40-60 menit
selama enam bulan.
Sementara itu grup kedua mendapatkan konseling tujuh kali dalam waktu
enam bulan. Grup ketiga atau grup kontrol mendapatkan tips bagaimana
mengonsumsi makanan dengan lemak tak jenuh.
Di akhir bulan keenam, dua grup pertama mendapatkan penurunan LDL
rata-rata 25 mg/dL dibandingkan grup kontrol yang hanya mengalami
penurunan 8 mg/dL.
Keberhasilan dua grup yang mendapatkan konseling menunjukkan kalau
perubahan pola makan bisa dilakukan setelah menjalani dua kali sesi
pertemuan.
Sumber : Time/BeritaSatu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar