Ah jatuh cinta... Siapa yang tak bahagia merasakan kelap-kelip cinta dalam hati, yang menurut para pujangga berjuta rasanya! Berlebihan? Bisa jadi, yuk simak apa yang terjadi pada pikiran dan tubuh perempuan saat melihat pria idamannya di depan mata!
Pada dasarnya, tubuh akan merespon setiap jenis emosi yang Anda rasakan, baik itu rasa sedih, marah, iri dan sebagainya, tak terkecuali ketika Anda jatuh cinta! Seperti yang dikutip dari Lemondrop, khusus untuk mengetahui apa yang terjadi dan alasan dibalik debar jantung yang berpacu seru ketika Anda jatuh cinta, Dr Stephen Ortigue dan seluruh tim mengadakan penelitian pada sejumlah partisipan yang berpasangan.
Temuan menakjubkan Dr Stephen menguraikan beberapa hal seperti terurai berikut ini;
Pertama, Anda pasti pernah mendengar petuah yang mengatakan bahwa setelah mengenal dan menghabiskan waktu dengan seseorang, biasanya cinta akan datang dengan sendirinya antara pria dan wanita. Dalam Budaya Jawa, kondisi demikian disimpulkan dalam pepatah yang mengatakan witing tresno jalaran soko kulino, yang memiliki arti karena terbiasa akhirnya akan muncul rasa cinta dan ikatan kasih sayang.
Bila menurut temuan Dr Stephen, pernikahan yang berlatarkan perjodohan hanya akan menyulitkan pasangan yang menjalaninya, apalagi jika mereka sebelumnya belum kenal sama sekali atau pernah bertemu tapi tidak merasa tertarik satu sama lain. Mengapa? Sebab, waktu yang dibutuhkan untuk jatuh cinta sebenarnya tidak lama, bisa dibilang sangat sebentar yakni hanya seperlima detik!
Jadi, ketika Anda dijodohkan atau dikenalkan dengan seorang pria tapi tidak merasakan getaran cinta dalam kurun waktu seperlima detik, kemungkinan besar dia bukan belahan jiwa Anda.
Kedua, bagi yang pernah jatuh cinta, pasti tahu fenomena menggelitik yang bergejolak dalam perut saat bertemu atau melihat si pria idaman. Ternyata kondisi yang biasa disebut oleh perempuan sebagai efek kupu-kupu ini merupakan gabungan 12 area otak yang bekerja lebih aktif dan saling bersinergi, sebagai reaksi ketika Anda melihat, mendengar atau menyentuh si dia. Proses kimiawi ini, kemudian menghasilkan rasa menyentrum, menggelitik atau menyengat pada perut. Ini lah yang juga menyebabkan mengapa Anda seringkali gugup, grogi dan kikuk saat berhadapan dengan sang pria yang telah membuat waktu pagi Anda menjadi lebih segar dan penuh semangat.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar