Seorang
anak lelaki disuruh ayahnya pergi ke kota untuk membeli tepung roti.
Anak lelaki itu segera berangkat berjalan kaki. Jarak antara desa tempat
tinggalnya dan kota cukup jauh juga. Di perjalanan ia harus melewati
sebuah jembatan kecil.
Kini ia tiba di ujung jembatan kecil
itu. Di seberang jalan ia melihat seorang anak lelaki lain yang berjalan
ke arahnya. Mereka berdua sama-sama
berjalan di jalur yang sama. Hingga tepat di tengah-tengah jembatan itu
mereka saling berhadap-hadapan. Keduanya berhenti dan berpandangan. Anak
lelaki itu berpikir, "Wah, kurang ajar sekali anak ini. Dia tidak mau
mengalah dan memberikan jalan padaku."
Di saat yang sama, anak lelaki lain itu berpikiran hal yang sama, "Seharusnya dia yang mengalah dan memberikan jalan padaku."
Lama keduanya saling berdiri di tengah jembatan tanpa ada satu pun yang
mau mengalah dan memberikan jalan. Keduanya sama-sama berpikir bahwa
"Aku harus berteguh hati dan kuat pendirian." Keduanya saling
berpandangan tanpa ada satupun yang berbicara atau bergerak"
Siang pun tiba. Di rumah, ayah dari anak lelaki yang hendak pergi ke
kota itu mulai cemas memikirkan mengapa anaknya belum juga kembali. Sang
ayah lalu bergegas menyusul anaknya ke kota. Hingga akhirnya ia sampai
di jembatan dan melihat ke dua anak lelaki itu saling berdiam dan
berhadap-hadapan. Sang ayah berteriak pada anak lelakinya, "Wahai
anakku, mengapa engkau berdiri di situ?"
Anak lelakinya
menjawab, "Anak lelaki ini menghalangi jalanku. Ia sama sekali tidak mau
mengalah. Bagaimana aku bisa berjalan jika ia menutup jalanku?"
Sang ayah mulai kesal. Ia lalu berkata pada anaknya,"Sudahlah anakku, sebaiknya kau minggir dan segera pergi ke kota untuk
membeli tepung. Biar ayahmu ini yang berdiri di sini menggantikanmu dan
tidak memberikan jalan pada anak lelaki yang tidak tahu diri ini!"
Teguh hati memang boleh. Sesekali mengalah demi tercapainya tujuan
bukanlah hal yang tercela. Tetapi bukan berarti lalu kita harus menjadi
tembok bagi tercapainya tujuan orang lain bukan?
(Chinese Wisdom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar