Rabu, 31 Juli 2013

Sikap Memaafkan Hindari Serangan Jantung

Beberapa hari lagi, umat muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri. Hari kemenangan tersebut selain disyukuri dengan melakukan ibadah Salat Ied, juga dijadikan momen untuk saling memaafkan.

Sikap memaafkan ternyata tak hanya merupakan tindakan terpuji, tapi juga baik bagi kesehatan jantung.

Dalam studi terbaru yang dilakukan para peneliti dari University of California, San Diego, Amerika Serikat, menemukan bahwa orang yang memaafkan atau melepaskan kemarahannya mungkin kurang mengalami peningkatan tekanan darah.

Hasil studi terbaru menemukan, bahwa memaafkan bisa menurunkan stres bahkan memberikan perlindungan bagi kesehatan fisik seseorang.

Kesimpulan ini didapat setelah para peneliti melakukan studi yang melibatkan lebih dari 200 relawan. Mereka diminta untuk berpikir saat ada teman yang menyinggung perasaannya.

Setengah dari kelompok diminta untuk berpikir tentang bagaimana hal itu bisa membuatnya marah mereka. Sementara setengah lainnya diminta untuk memaafkan tindakan teman yang sudah melukai hati para peserta.

Lima menit kemudian mereka diminta lagi untuk memikirkan temannya yang telah melukai perasaannya itu dengan cara yang mereka pilih.

Dalam studi tersebut, semua tubuh peserta dipasang kabel yang terhubung ke monitor, yang merekam tekanan darah dan detak jantung.

Tim studi yang dipimpin oleh Dr Britta Larsen, menemukan bahwa kelompok yang marah mengalami peningkatan terbesar dalam tekanan darah ketimbang kelompok pemaaf, meski kedua kelompok tersebut tidak ada perbedaan denyut jantung.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Biobehavioural Medicines menyebutkan, bahwa tekanan darah tinggi atau hipertensi meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke (sumber : beritasatu)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar