Matahari TANPA sinar tidak layak disebut
matahari, DEMIKIAN juga dengan diri kita.
Kita adalah MATAHARI yang seharusnya memancarkan sinar, SEKALIPUN mendung kelabu menutupi pandangan orang UNTUK melihat keindahan cahaya kita.
“BUKAN karena hari ini INDAH kita BAHAGIA,
Kita adalah MATAHARI yang seharusnya memancarkan sinar, SEKALIPUN mendung kelabu menutupi pandangan orang UNTUK melihat keindahan cahaya kita.
“BUKAN karena hari ini INDAH kita BAHAGIA,
tapi karena kita BAHAGIA maka hari ini menjadi
INDAH”
BUKAN karena tidak ada “RINTANGAN” kita menjadi “OPTIMIS”,
BUKAN karena tidak ada “RINTANGAN” kita menjadi “OPTIMIS”,
tapi karena kita “OPTIMIS” maka “RINTANGAN”
menjadi tidak terasa.
BUKAN karena “MUDAH”, kita “YAKIN BISA”.
BUKAN karena “MUDAH”, kita “YAKIN BISA”.
Tapi karena kita “YAKIN BISA” maka semuanya
JADI “MUDAH”.
BUKAN karena semua “BAIK” maka kita “TERSENYUM”,
tapi karena kita “TERSENYUM” maka semua menjadi “BAIK”.
BUKAN karena kita mengucap “SYUKUR” maka “KEBAHAGIAAN” terasa dekat.
BUKAN karena semua “BAIK” maka kita “TERSENYUM”,
tapi karena kita “TERSENYUM” maka semua menjadi “BAIK”.
BUKAN karena kita mengucap “SYUKUR” maka “KEBAHAGIAAN” terasa dekat.
Tapi “BERSYUKURLAH” maka “KEBAHAGIAAN”
senantiasa dekat.
Tidak ada hari yang menyulitkan
Tidak ada hari yang menyulitkan
kecuali kita “SENDIRI” yang membuatnya menjadi
“SULIT”.
JANGAN pernah mengeluh dengan adanya “KESULITAN”,
JANGAN pernah mengeluh dengan adanya “KESULITAN”,
karena “KESULITAN” lah yang
telah BIKIN kita lebih BAIK dan KUAT dari sebelumnya.
Sesungguhnya KUNCI sukses dalam hidup ini adalah SELALU mengucap syukur.
Sesungguhnya KUNCI sukses dalam hidup ini adalah SELALU mengucap syukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar